ABOUT ME

Rabu, 20 Agustus 2014

POSTINGAN KALI INI



Pada postingan kali ini saya akan memposting beberapa topik diantaranya :
KEBUDAYAAN MASYARAKAT MADURA DENGAN CIRI KHAS YANG DIMILIKINYA

Kebudayaan adalah seperangkat peraturan atau norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang kalau dilaksanakan oleh para anggotanya, melahirkan perilaku yang oleh para anggotanya dipandang layak dan dapat diterima.
Kebudayaan terdiri dari nilai-nilai, kepercayaan, dan persepsi abstrak tentang jagat raya yang berada di balik perilaku manusia, dan yang tercermin dalam perilaku. Semua itu adalah milik bersama para anggota masyrakat, dan apabila orang berbuat sesuai dengan itu, maka perilaku mereka dianggap dapat diterima di dalam masyarakat.
Kebudayaan dipelajari melalui sarana bahasa, bukan diwariskan secara biologis, dan unsur-unsur kebudayaan berfungsi sebagai suatu keseluruhan yang terpadu.
Dari definisi diatas masyarakat Madura memiliki kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan masyarakat-masyarakat pada umumnya (masyarakat di luar Pulau Madura), meskipun Madura masih berada di wilayah Indonesia tapi karena factor letak membuat kebudayaan-kebudayaan di Indonesia berbeda-beda, dari satu daerah-ke daerah lain pasti memiliki perbedaan kebudayaan.
Untuk kebudayaan masyarakat Madura sendir berbeda dengan kebudayaan masyarakat lainnya, termasuk dengan kebudayaan Jawa Timur (Surabaya, Malang dll) meskipun Madura masih satu provinsi dengan mereka. Masyarakat Madura memiliki corak, karakter dan sifat yang berbeda dengan masyarakat Jawa. Masyarakatnya yang santun, membuat masyarakat Madura disegani, dihormati bahkan “ditakuti” oleh masyarakat yang lain.
Kebaikan yang diperoleh oleh masyarakat atau orang Madura akan dibalas dengan serupa atau lebih baik. Namun, jika dia disakiti atau diinjak harga dirinya, tidak menutp kemungkinan mereka akan membalas dengan yang lebih kejam. Banyak orang yang berpendapat bahwa masyarakat Madura itu unik, estetis dan agamis. Dapat dibuktikan dengan banyaknya masjid-masjid megah berdiri di Madura dan tidak hanya itu saja, kebanyakan masyarakat Madura termasuk penganut agama Islam yang tekun, ditambah lagi mereka juga berusaha menyisihkan uangnya untuk naik haji. Dari hal tersebut tidak salah kalau masyarakat Madura juda dikenal sebagai masyarakat santri yang sopan tutur katanya dan kepribadiannya.
Masyarakat Madura masih mempercayai dengankekuatan magis, dengan melakukan berbagai macam ritual dan ritual tersebut memberikan peranan yang penting dalam pelaksanaan kehidupan masyarakat Madura. Slah satu bentuk kepercayaan terhadap hal yang berbau magis tersebut adalah terhadab bendah pusaka yang berupa keris atau jenis tosan aji dan ada kalanya melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).
Untuk bahasa masyarakat Madura memiliki bahasa daerahnya sendiri yang mayoritas digunakan oleh masyarkat asli Madura. Bahasa Madura hamper mirip dengan bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia, karena bahasa Madura banyak terpengaruh oleh bahasa Jawa, Melayu, Bugis, Tionghoa dan lain sebagainya. Pengaruh bahasa Jawa sangat terasa dalam bentuk system hierarki berbahasa sebgai akibat pendudukan Kerajaan Mataram atas Pulau Madura pada masa lampau.
Bahasa Madura mempunyai system pelafalan yang unik. Begitu uniknya sehingga orang luar Madura yang berusaha mempelajarinyapun mengalami kesulitan, khususnya dari segi pelafalannya. Bahasa Madura sebagaimana bahasa-bahasa di kawasan Jawa dan Bali juga mengenal Tingkatan-tingkatan, namun agak berbeda karena hanya terbagi atas tingkat yakni :
  • Ja’ – iya (sama dengan ngoko)
  • Engghi-Enthen (sama dengan Madya)
  • Engghi-Bunthen (sama dengan Krama)
Bahasa Madura juga mempunyai dialek-dialek yang tersebar di seluruh wilayah Madura. Di Pulau Madura sendiri pada galibnya terdapat beberapa dialek seperti dialek Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep dan Kangean. Dialeg yang dijadikan acuan standar Bahasa Madura adalah dialek Sumenep, karena Sumenep di masa lalu merupakan pusat kerajaan dan kebudayaan Madura.

Untuk kesenian sendiri Madura memiliki beberapa kesenian tradisional seperti karapan sapi, topeng, keris, batik, celuret, kleles dan tuk-tuk. Karapan sapi adalah perlombaan pacuan sapi yang sudah berlangsung sejak dulu. Karapan sapi juga dapat menaikkan setatus social pemilik sapi bila sapi miliknya bisa juara dalam perlombaan tersebut.
Karapan sapi didahului dengan mengarak pasangan-pasangan sapi mengelilingi arena pacuan dengan diiringi gamelan Madura yang dinamakan saronen. Para pemusik seronen ini bertugas sebagai alat penyemangat anggota kontingen bersrta sapi-sapinya sebelum karapan dimulai.
Topeng Madura biasanya digunakan untuk pentas kesenian topeng dalang, yaitu kesenian topeng yang dalam memerankan suatu cerita, penarinya tidak berbicara, dialog dilakukan oleh dalangnya cerita yang dibawakan adalah cerita Ramayana dan Mahabarata.

Batik Madura adalah sebuah kerajinan tangan yang berasal dari Pulau Madura, yang pusat pembuatan batik tersebut berada di daerah Bangkalan yang merupakan ujung Barat Madura, sampai di pasar Sumenep. Batik Madura seakan identik dengan satu tempat istimewa, yaitu Tanjung Bumi, yang berada di Bangkalan Utara, diluar jalur utama lintas Madura yaitu berada di sisi selatan pulau Madura.
Keris juga merupakan sebuah kerajinan tradisional dari Madura meskipun tidak begitu diketahui sejak kapan keris sudah menjadi senjata tradisional masyarakat Madura. Tempat kerajinan keris sekarang berada di Kabupaten Sumenep di desa Aeng Tongtong, kecamatan Saronggi. Keris sekarang dan keris pada masa lalu berbeda, bila keris sekarang digunakan hanya untuk meningkatkan/menaikkan pamor seseorang dan keris pada masa lalu digunakan sebagai alat berperang.
Celurit juga termasuk alat tradisional milik masyrakat Madura, terutama para rakyat kecil memperlakukan celurit sebagai senjata yang tak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Tak mengherankan, bila pusat kerajinan senjata tajam itu banyak bertebaran di pulau Madura. Celurit dibuat di desa Peterongan, kecamatan Galis, kabupaten Bangkalan. Disana sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya sebagai pandai besi pembuat arit dan celurit dan keahlian mereka adalah warisan sejak ratusan tahun lampau.
Kleles  adalah alat yang dipakai untuk pasangan sapi yang dikerap agar keduanya dapat lari seirama, sedangkan pada bagian buritan adalah tempat duduk joki, yang akan mengendalikan arah dan larinya sapi. Tuk-tuk sebagai instrument pengiring pada saat kerap sedang dibawa keliling maupun pada saat sedang berlangsung perlombaan kerapan sapi.
Cara hidup masyarakat Madura ada berbagai macam seperti ada masyarakat Madura yang merantau kedaerah-daerah lain yang bertujuan agar dapat menaikkan derajat mereka, ada pula yang masih di daerahnya untuk melakukan ternak sapi, bila yang tinggal didaerah pesisir mereka bekerja sebagai nelayan dan pembuat garam tradisional, ada pula yang membuat usaha di rumah seperti usaha batik tulis Madura, kerajinan celurit dan keris.

Pakaian adat masyarakat Madura untuk pria sangat identik dengan motif garis horizontal yang biasanya berwarna merah-putih dan memakai ikat kepala. Lebih terlihat gagah lagi bila mereka membawa senjata tradisional yang berupa clurit. Dan untuk wanita, biasanya hanya menggunakan bawahan kain batik khas Madura dan mengenakan kebaya yang lebih simple.

Untuk rumahnya sendiri, masyarakat Madura kebanyakan rumahnya hamper mirip rumah Jawa (Joglo), karena bila dilihat dari sejarahnya Jawa masih ada benang merah dengan Madura maka ada akulturasi kebudayaan, antara budaya Jawa dengan budaya Madura.
Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa Madura memiliki kebudayaan yang komplek dan menakjubkan. Tinggal kita, sebagai generasi muda apakah dapat melestarikan kebudayaan-kebudayaan peninggalan nenek moyang kita atau kebudayaan itu akan hilang dengan sendirinya dan anak cucu kita nantinya tidak akan dapat mengetahui dan menikmati kebudayaan peninggalan nenek moyang mereka.

Makanan Khas Madura
p
Bila Anda menyukai jalan-jalan kuliner dan senang mencoba berbagai macam makanan dari berbagai masakan khas daerah, cobalah pergi ke Madura. Madura memiliki berbagai macam Makanan Khas Madura. Anda dapat menemuinya di berbagai sudut kota Madura. Tidak hanya berupa warung makan saja, makanan khas madura juga dapat ditemukan pada pedagang keliling yang sedang berjualan di sekitar Madura. Berikut dibawah merupakan macam-macam Makanan Khas Madura yang dapat Anda coba bila Anda berkunjung ke kota Madura:
Makanan khas madura yang dapat kita temukan salah satunya adalah Nasi Jagung. Nasi jagung terbuat dari beras jagung dan beras padi biasa yang dimasak secara bersamaan. Rasanya sangat unik dan berbeda, dan patut dicoba bagi kalian yang belum pernah merasakan campuran gurih dari nasi dan manisnya jagung.
Tidak heran bila nasi jagung merupakan makanan khas madura, ini dikarenakan di wilayah Madura merupakan daerah yang baik untuk menanam jagung sehingga banyak panen jagung yang dihasilkan di wilayah ini. Jagung di Madura merupakan makanan pokok orang Madura. Sehingga mengkonsumsi nasi jagung bukanlah hal asing bagi orang Madura dan malah menjadi ciri khas tersendiri. Inilah yang membuat Madura terkenal dengan nasi jagungnya sebagai makanan khas Madura.
Nasi jagung ini dapat Anda nikmati dengan berbagai macam lauk-pauk, seperti pepes tongkol dengan sayur lodeh atau dapat pula ditambah dengan urap sayur. Bagaimana? Ingin mencoba makanan khas madura yang satu ini? Dijamin rasanya gurih dan bisa membuat ketagihan!
• Seperti yang kita ketahui, Sate Madura sangatlah terkenal sebagai makanan khas Madura. Siapa yang belum makan sate madura sebaiknya harus segera mencoba makanan khas Madura yang satu ini. Sate dengan bumbu kacangnya sangatlah manis, gurih, dan lezat. Daging sate yang digunakan juga bervariasi, bisa menggunakan daging kambing bisa pula menggunakan daging ayam. Bila Anda menyukai rasa pedas dan gurih, Anda dapat mencampurkan sambal yang juga disediakan kedalam bumbu kacang sate Anda. Sate akan menjadi komplit bila dimakan bersama dengan potongan lontong. Kini Anda tidaklah sulit dalam mencari sate madura, karena sate madura juga dapat di jumpai di berbagai wilayah di Indonesia. Rasanya yang lezat tidak akan membuat Anda bosan setiap kali menyantapnya.
Tidak hanya sate Madura yang ini saja yang terkenal, sate madura yang lain yang terkenal sebagai Makanan Khas Madura adalah Sate Lalat atau yang biasa disebut “Sate Laler”. Mungkin Anda akan salah sangka dan mengira bahwa sate tersebut menggunakan lalat sebagai makanan utamanya, namun kenyataannya tidak seperti itu. Makanan khas madura yang satu ini tidak menggunakan lalat di bagian apapun dalam proses memasaknya, melainkan menggunakan daging kambing atau daging ayam yang dipotong kecil-kecil seperti ukuran lalat sehingga sate ini disebut dengan sate lalat karena menyerupai ukuran lalat. Rasa sate ini juga gurih dan lezat, sehingga Anda patut mencoba makanan khas madura yang satu ini!
Makanan Khas Madura yang lainnya adalah Kaldu Soto atau biasa dikenal dengan “Kalsot” yang merupakan kepanjangan dari Kaldu Soto. Kaldu soto memiliki rasa yang sangat unik dan gurih karena campuran bumbu merica dan jahenya didalam kaldu ini pas, apalagi ditambah campuran kikil atau jeroan sapinya. Nikmatnya memakan makanan khas madura yang satu ini adalah saat memakan dengan pelengkapnya berupa taburan tauge dan daun bawang serta perkedel singkong yang lezat. Wow, yummy!
Lezatnya dan gurihnya makanan khas madura ini patut dicoba bagi Anda yang merupakan pecinta makanan. Makanan Khas Madura ini bahkan sudah memikat para turis mancanegara untuk datang berkunjung ke madura agar dapat mencicipi makanan unik tersebut. Harga yang dipatok para penjual makanan khas madura ini juga tidaklah mahal, melainkan sesuai dengan kocek para mahasiswa. Ayoo, apakah Anda tertarik untuk mencoba??

Profil Universitas Muhammadiyah Malang (UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adalah perguruan tinggi swasta terakreditasi "A" dengan Nomor SK: 074/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013, yang berpusat di kampus III terpadu Universitas Muhammadiyah Malang, Jalan Raya Tlogomas 246 Kota Malang, Jawa Timur. Universitas yang berdiri pada tahun 1964 ini berinduk pada organisasi Muhammadiyah dan merupakan perguruan tinggi Muhammadiyah terbesar di Jawa Timur. UMM termasuk dalam jajaran PTS terkemuka di Indonesia bersama UII dan UMY. Oleh karena didominasi warna dinding putih, UMM sering disebut sebagai kampus putih

profil fakultas Pertanian-peternakan (FPP)

Fakultas Pertanian-Peternakan (FPP) merupakan hasil integrasi antara Fakultas Pertanian (FP)  dengan Fakultas Peternakan-Perikanan (Fapetrik) yang dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2009 berdasarkan SK Rektor Nomor 1 Tahun 2009. Integrasi kedua fakultas tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan efisiensi dan optimalisasi sumber daya. Fakultas Pertanian-Peternakan memiliki 6 program studi,yaitu (i) Program Studi Agroteknologi, (ii) Program Studi Agribisnis,  (iii) Program Studi ITP,  (iv) Program Studi Kehutanan (v) Program Studi Peternakan dan (vi) Program Studi Budidaya Perairan. Jurusan Agronomi 
Prodi
Akreditasi
A
A
A
A
B
B
Lokasi :
Email : fpp@umm.ac.id
Telp : +62 341 464318 hunting (319) ext. 114

(Agroteknologi) pada awal berdirinya dengan nama Budidaya Pertanian. Jurusan ini beroperasi mulai tahun 1980, memperoleh status terdaftar tahun 1985 Nomor 070/0/1985, status diakui tahun 1987 Nomor 0387/0/1987,  status disamakan 18 Juli tahun 1989 Nomor 0447/0/1989 dan memperoleh akreditasi dengan Nilai B berdasarkan SK Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 03374/Ak-1-III-006/UMMAGR/V/2000. Lima tahun berikutnya, tepatnya  pada tanggal 25 Agustus 2005 status akreditasinya meningkat menjadi A (BAN-PT Nomor : 015/BAN-PT/Ak-IX/S1/VIII/2005). Kemudian pada tanggal 23 Desember 2010 status akreditasi PS Agroteknologi tetap A berdasarkan SK BAN-PT Nomor:032/BAN-PT/Ak-XIII/SI/XII/2010.
Jurusan Agribisnis pada awalnya berdiri dengan nama Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.  Program studi ini beroperasi pertama kali  pada tahun 1984 berdasarkan ijin operasional berdasarkan Surat Rekomendasi Koordinator Kopertis Wilayah VII Jawa Timur No. 2076/Kop.VII/Q/1984 tanggal 15 Desember 1984.   Status terdaftar diperoleh pada tanggal 18 Februari 1985 berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 070/0/1985. Peningkatan menjadi status diakui diperoleh pada tanggal 25 April 1992  dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 134/DIKTI/Kep/1992. Status disamakan diperoleh pada tanggal 28 September 1995 dengan dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 149/DIKTI/Kep/1995. Pada akhirnya program studi Sosial Ekomoni Pertanian ini terakreditasi pada tanggal 11 Agustus 1998 dengan nilai B berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional No. 01162/Ak.1-1/UMMSTE/VIII/1998. Selanjutnya pada 5 September 2003  memperoleh Akreditasi dengan nilai B berdasar Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 05875/Ak-VII-S1-027/UMMSTE/IX/2003.
Program Sudi (PS) Teknologi Hasil Pertanian (Ilmu dan Teknologi Pangan)  berdiri pada Tahun 1993, berdasarkan Surat Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Nomor : 118/DIKTI/Kep/1993. Pada Tahun 2000 Jurusan THP (Ilmu dan Teknologi Pangan) Universitas Muhammadiyah Malang, memperoleh status akreditasi dengan nilai B, berdasarkan surat Keputusan BAN DIKTI Nomor : 028/BAN-PT/Ak-IV/2000, tanggal 5 Oktober 2000. Dan lima tahun kemudian tepatnya pada 26 Januari 2006 status akreditasinya meningkat menjadi A (BAN-PT Nomor : 08285/Ak-IX-S1-028/UMMLLP/I/2006). Pada tanggal 28 Januari 2011 memperoleh status akreditasi B berdasarkan SK BAN-PT dengan Nomor 043/BAN-PT/Ak-XIII/SI/2011.
Program studi  Kehutanan merupakan lembaga penyelenggara pendidikan dengan program studi Budidaya Hutan, yang mulai berdiri pada tahun akademik 1999/2000 di bawah naungan Fakultas Pertanian - Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Pendirian Jurusan Kehutanan tersebut untuk memenuhi tuntutan pembangunan bidang kehutanan yang semakin komplek. Pada tanggal 30 Januari 2004 Jurusan Kehutanan memperoleh Akreditasi nilai C berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor : 003/BAN-PT/Ak-VII/S1/I/2004. Dan tiga tahun kemudian dengan berbagai upaya perbaikan tepatnya pada 19 Mei 2007 status akreditasinya meningkat menjadi B (BAN-PT Nomor : 010/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2007). Pada tanggal 8 Juni 2012 PS Kehutanan mempreoleh akreditasi dengan nilai B berdasarkan SK BAN-PT Nomor 013/BAN-PT/Ak-XV/SI/VI/2012.
Jurusan Peternakan, dengan program studi Produksi Ternak, berdiri pada tahun 1987, di bawah naungan Fakultas Peternakan UMM, berdasarkan SK Koordinator KOPERTIS Wilayah VII, Nomor : 173 / Q 1987, tanggal 22 Desember 1987. STATUS DISAMAKAN untuk Jurusan Produksi Ternak didapatkan dengan SK Mendikbud No. 149/DIKTI/Kep/1995 tertanggal 5 Juni 1995. STATUS TERAKREDITASI untuk Jurusan Produksi Ternak didapatkan tahun 1998. (Terakreditasi Nomer: 02023/AK-II/UMMCYT/XII/1998). Pada tahun 2002, Program Studi Produksi Ternak TERAKREDITASI “A” berdasarkan SK No : 05030 / Ak - V- S1- 009/UMM CYT/V/2002, tanggal 20 Mei 2002. Akreditasi A diraih kembali pada tahun 2007, berdasarkan keputusan BAN-PT No. 015/BAN-PT/Ak-X/S1/VII/2007. Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 163/DIKTI/KEP/2007, maka program studi Produksi Ternak dirubah menjadi program studi Peternakan. Sejak tahun 2009, jurusan Peternakan ada di bawah Fakultas Pertanian-Peternakan. Pada tanggal 8 Juni2012 memperoleh akreditasi dengan nilai A berdasarkan SK BAN-PT Nomor 013/BAN-PT/Ak-XV/SI/VI/2012.
Jurusan Perikanan merupakan salah satu jurusan yang dimiliki oleh fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Jurusan ini mulai dibuka pada tahun 1995 dengan status terdaftar berdasarkan surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 160/DIKN/Kep/1995. Saat ini, jurusan perikanan terus mengalami perkembangan pesat dan pada tahun 2000 dan 2006 jurusan perikanan fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang telah memproleh status ”terakreditasi” dengan nilai baik (B).Pada tahun 2011 status akreditasi Jurusan tersebut meningkat menjadi A berdasarkan SK BAN-PT dengan Nomor:046/BAN-PT/Ak-XIII/SI/II/2011. sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar